akibat gengsi... (lagi)

dibawah ini kembali saya mengambil dari catatan salah satu teman FB saya :

Seorang sahabat bilang, “Kita jadi kreatif ketika patah hati”. Ada juga yang bilang, “Kita akan jadi lebih peka dengan lirik lagu yang kita dengar atau tulisan yang kita baca, waktu kita sedang patah hati.” And that's why I write this note.

Sebagian besar orang di dunia ini pernah patah hati, ada yang ngaku, ada juga yang enggak. Aku juga pernah patah hati, once or twice. Bukan patah hati kayak anak baru gede yang diputusin pacarnya. Ini patah hati yang sedikit lebih “mature”

Kenapa aku bilang mature? Karena patah hati ini gak pake nangis, gak pake nulis status galau di Facebook atau Twitter, gak pake tindakan frontal seperti marah-marahin orang yang bikin patah hati. No offense.


Have you ever felt something like this?  Ketika dulu sekali, kamu gak pernah berani bilang ke cowok kalo kamu suka dia. Karena waktu itu, kamu terlalu gengsi untuk nyapa dia, terlalu gengsi untuk ngesms dia, apalagi untuk mengakui perasaan kamu ke dia. Kamu simpen semuanya. Sampe beberapa tahun gak ketemu, akhirnya kamu ngeliat foto cowok itu. Di foto itu dia keliatan senyum seneng banget, bersama seorang cewek. Ya seorang cewek. Menggenggam tangan si cewek, lebih tepatnya.


Have you ever felt something like this?  When you try to compare this girl to yourself. She’s not really pretty, but she looks kind. She’s not a girl of everybody’s dream, but she has lovely eyes, like a puppy’s eyes. She’s not tall and slim and shiny, but she looks good in what she’s wearing. She’s not that smart, but she’s not that stupid. Yes you know she’s not stupid, because you really know that the boy that you like would never choose a stupid girl to be his girlfriend.


Have you ever felt something like this?  Ketika kamu terus menerus ngeliatin foto si cowok dan ceweknya, dan kamu mulai berkata dalam hati, they’re very cute together. Yes, you’re still jealous, tapi dalam hati kamu mengakui kalau mereka emang cocok. Kamu mulai mengakui kalau tipe cewek seperti dia yang paling cocok berdiri di samping si cowok. Lalu bersyukur dalam hati karena kamu gak terlalu jomplang kalau dibandingin sama si cewek. :D. Yang pasti, kamu seneng ngeliat si cowok milih cewek yang tepat.


If you have felt the same way I write above, berarti kamu pernah patah hati, in mature way. Patah hati yang enggak bikin kamu bertindak tolol. Patah hati yang mungkin cuma dirasain beberapa menit, and after that, you move on, easily. Patah hati yang sebenernya gak punya maksud apa-apa selain menyesal kenapa dulu kamu terlalu gengsian, padahal mungkin aja kamu yang ada di foto itu sekarang. But, one thing you should know, life is about consequences. Dulu kamu pernah memilih untuk tidak berjuang untuk mendapatkan apa yang kamu suka, konsekuensinya kamu patah hati ketika apa yang kamu suka itu sudah jadi milik orang lain.


And for us, you and me, yang pernah atau sedang patah hati secara mature, we deserve a good love life. Someday. Out there. :)



baiklah, kembali disini saya mengambil tema "gengsi". ya karena secara real dalam kehidupan saya, saya memang tidak suka yang namanya gengsi, kembali saya tekankan terutama gengsi itu menyangkut perasaan, seperti hal nya catatan diatas. ok, tidak mungkin seorang cewek harus menyatakan cinta kepada seorang cowok yg dicintainya. sungguh malang nasib cowok tersebeut, tidak akan saya akui hebat. tapi apakah si cewek tersebut memendam perasaannya???, tentu tidak juga kan???. kalau pun iya, jwabannya sudah pasti seperti catatan diatas. jadi disini intinya, saya hanya menghimbau baik itu cowok maupun cewek, apabila kalian suka sama orang yg kalian cintai, tolong yang namanya "gengsi" dihilangkan!!!!!! ya setidaknya kasih sinyal², kalo kalian suka ma orang itu. jangan manyun doang, mana ada hasilnya tanpa usaha.

1 komentar:

  ulil amri

26 Desember 2010 pukul 09.27

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.